Saturday, January 31, 2009

Stand In The Gap

Aku telah melewati satu tantangan besar hidupku. Mungkin bisa dikatakan seperti itu. Aku telah menemukan artinya. Aku telah menemukan tujuannya. Aku telah menemukan jawabannya. Meski semula aku tak mampu meyakininya, tetapi sekarang, paling tidak satu titik cahaya sanggup menerobos kegelapan itu.

Sebulan lalu, ketika seseorang sahabat baik memberikan pendapatnya tentang ‘my calling’ dengan menjawab, “Tuhan mana yang kau ikuti?” Aku tersinggung berat!! Apa yang dia pikir tentang komentarnya itu? Mana lagi ada Tuhan lain selain Tuhan Yesus Kristus yang sama seperti yang dia sembah!! Perdebatan itu berminggu-minggu mengendap di otakku tak mau pergi!!

Ketika seseorang sahabat baik yang lain lagi, dengan atau tanpa sengaja memberikan komentar kepada keberhasilanku menyelesaikan pembacaan Alkitab tahunan ini dengan mengatakan hal yang tak semestinya dikatakannya. Aku tersinggung berat!! Tak ada seorangpun yang mengerti pergulatanku, pertempuranku, peperanganku antara hasrat berlari meninggalkan semua ini dengan terus ‘stand in here’

Ketika untuk kedua kalinya aku tak menemukan seorangpun yang bisa mengantarku pulang di malam yang telah larut. Aku marah! Aku kesal!! Akhirnya aku berteriak sekeras mungkin di kedalaman jiwaku kepadaMu!! “Inikah hidupku Tuhan?”

“Tak adakah yang bisa kulakukan dengan baik selain mencari arti panggilanMu di hidupku”

“Tak adakah yang bisa kulakukan dengan baik selain menyelesaikan pembacaan Alkitab satu tahun dan memenangkan beberapa orang?”

“Tak adakah yang bisa kulakukan dengan baik, sehingga aku harus terpikir tentang ‘seseorang’ yang bisa mengantarku pulang larut malam?”

“Lalu, jika aku masih terfokus dengan semuanya itu? Apa bedanya aku dengan milyaran orang lain di dunia ini, yang masing-masing telah hidup dengan dunianya sendiri tanpa mempedulikan untuk hidup bagiMu? Apa bedanya aku dengan jutaan orang lain yang hidup tanpa visi dariMu? Apa bedanya aku dengan orang-orang agamawi yang kukecam keras cara hidupnya? Apa bedanya aku dengan perempuan-perempuan lain yang mengharapkan belaian laki-laki sehingga tidak mempedulikan kehendakMu di hidupnya? Lalu, apa bedanya aku dengan mereka semua? Jika aku tidak berbeda, untuk apa semua yang kulakukan ini??????”

“Aku mau berhadapan denganMu!! Langsung! Tidak ada yang bisa kuperdebatkan lagi dengan seorangpun di dunia ini! Tidak akan kuhabiskan hidupku dalam keluhan yang tiada arti! Aku tidak mau mencari jawaban palsu! Aku tidak mau penghiburan semu! Aku tidak mau sesuatu yang tidak nyata dan tipuan! Aku mau berurusan hanya denganMu! Titik!! No one else!!!

Aku mendorong, menerobos, bergulat dengan sekuat tenaga, sepenuh hati dan jiwa. Aku mengalahkan setiap keengganan, kemalasan, ketakutan, kekhawatiranku lebih dari sebelumnya. Aku bahkan bertekad, tak akan menyerah sampai KAU sendiri menjawabnya!!!

Aku menuntut persamaan dengan yang KAU lakukan kepada para hambaMu yang lain. Jika Abraham berhadapan denganMu, jika Yakub berhadapan denganMu, jika beratus orang lain lagi bisa mendapatkan jawaban dariMu, maka akupun sudah seharusnya memperoleh hal yang sama. Bukankah Engkau terkenal sebagai pribadi yang sama dari dahulu, sekarang dan selamanya?

Mungkin aku telah dianggap sinting,aku tidak peduli! Mungkin orang mengatakan aku gila,aku tidak peduli! Mungkin orang mengatakan sekarat,aku tetap tidak peduli!! Bukan urusan mereka!! Ini murni antara aku dan KAU saja!!

***

Hingga, 29 Januari 2009. Mungkin ini belum sepenuhnya jawaban. Namun, aku tidak peduli!!

Aku berbicara banyak kepada salah satu pejabat instansi pemerintah, tentang hidup, pertobatan, jemaat, kekristenan, dan visi bagi anak muda. Dia sangat tertarik, itu jelas. Tapi aku puas. Hingga, dia menawariku untuk membantunya dan juga para staff yang sudah terjebak dalam mentalitas busuk!!

Ini gila!! Aku seperti berhadapan dengan satu monster besar, yang telah terkenal malas, menjemukan, tapi membinasakan! Kelemahan kekristenan di institusi dan system kepemerintahan negeri ini!! Facing The Giant!! Itu yang akan terjadi. Itu berarti aku harus meregang ototku sedemikian lebar dan kuat. Karena aku tidak akan menganggap hal ini sebagai tantangan profesionalisme saja! Ini adalah tantangan bagi Injil yang selama ini nyata dan hidup di dalamku!!

Mampukah aku membawa Injil ini masuk dan menerbitkan terang di kegelapan dan kebusukan di sana? Sedangkan aku tahu pasti orang-orang yang kuhadapi di sana. Aku akan menghadapi ‘kakak-kakak Daud’, yakni orang-orang perkasa, terlatih, tapi telah melupakan perjanjian dengan Tuhannya, sehingga tidak mempunyai keberanian untuk berperang. Yakkkkk!!!

***
Seseorang, telah memasukkanku ke dalam daftar orang-orang yang diberangkatkan ke salah satu pulau, salah satu provinsi yang sangat kuinginkan. Berbulan-bulan lalu, aku mengatakan ini ‘mustahil’ terjadi. Aku telah mundur dari dunia yang memungkinkan aku kembali terbang jarak jauh. Jadi hal ini hanya akan jadi mimpi di siang bolong, itu pikirku waktu itu.

Tetapi ternyata tidak sama sekali. Dan aku jujur telah salah dan melupakan satu hal terbesar dalam hidupku yaitu iman!! Oleh iman dan anugerahNya tidak ada yang mustahil terjadi. Bagaimana aku bisa tidak mempercayaiNya ya...?

He he he.. aku malu! Aku pikir Dia tidak memperhatikan keinginan kecilku itu. Ternyata Dia sungguh peduli dengan semua hal yang terjadi, bahkan keinginan yang terucapkan itupun tidak terlewatkan di hadapanNya. Meski itu masih beberapa bulan lagi, aku tahu itu akan terjadi. Dan aku makin percaya padaNya.

***

Seseorang, kembali menawariku untuk kembali ke Jakarta. Kota yang sama sekali tidak ingin kudekati lagi. Kali ini, tidak untuk bertemu orang-orang yang sama seperti beberapa tahun terakhir ini. Tidak!! Aku mungkin akan bertemu dengan orang-orang berbeda, dari sebuah organisasi berbeda pula.

Adakah aku akan kesana dan memulai episode petualangan berikutnya? Aku tak tahu pasti. Bisa ‘iya’ bisa juga tidak. Adrenalinku terasa kembali berpacu membayangkan semua ini. Antara hasrat bertualang, nekat, dan juga takut. Aku membayangkan sejuta kemungkinan untuk Injil. Aku membayangkan sejuta kemungkinan orang bisa datang kepadaNya. Aku membayangkan...

Ahhhhhh... entahlah!!

***

Tetapi, 30 Januari 2009. Aku juga mendapati hal yang buruk yang akan kuhadapi pula. Orang itu, orang yang dengan terpaksa harus kuhormati, meskipun aku sama sekali tidak memiliki hormat padanya, dipecat dari pekerjaannya!!! Aku tak tahu, apakah aku harus tersenyum atau nyengir sedih...

Itu berarti dia akan kembali pulang ke rumah, akan kembali menghiasi rumahku dengan keluhan-keluhannya, dengan idealismenya yang murahan, dengan setumpuk masalah yang tak bisa diselesaikannya, dengan entah apalagi!!!

Itu berarti, satu masalah yang telah 2 tahun ini menghilang dari rumah kami, harus kembali datang. Lingkaran setan yang tak ada jelan keluarnya, kecuali ibuku berhasil memotongnya atas keinginan sendiri, itu sudah sedikit membayangi lagi.

Lalu, berita tentang perang di ndeso sana!!! Hahhhhhh yaikkkkkkk!!! Mengapa orang-orang itu masih saja terus bertindak bodoh dan tidak dewasa?

***

Dan aku, ada di tengah semua ini. Keadaan yang berbanding terbalik. Kutub utara dan kutub Selatan. Kehidupan dan Kematian. Sukacita dan dukacita.

Aku masih berjuang, dengan sekuat tenagaku, sepenuh hatiku, segenap jiwaku. MengasihiMu, melakukan yang KAU mau, dan terus maju... Lord... I Stand in the Gap!!

Lord... you’re my strength, my refuge, my rock, my shelter, my GOD, my everything!! Help me... to still believe n have FAITH in YOU..

0 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP