Mengapa DIA harus mengusikku?
Kenapa sih Tuhan harus selalu mengusik hidupku? Kenapa sih aku harus mendengar lagi tentang pemberitaan pertobatan? Kenapa sih Tuhan tidak pilih orang lain saja? Bukankah ada banyak orang yang lebih baik buat Dia? Kenapa harus aku?
***
Sabtu, 16 Januari 09. Aku bertemu dengan salah satu teman baru lagi. Kehidupan yang baik, perjalanan hidup yang mulus tanpa kerikil atau batu, rajin beribadah, anak ini masuk kategori ‘anak baik’ untuk ukuran jaman sekarang.Tidak ada hal menarik di pembicaraan kami, hobby, selera, dunia kami berbanding terbalik. Dia bukan penggila buku, bukan penggila komputer, bukan pengamat manusia, bukan pengamat politik, sosial, budaya, dan juga bukan anak jalanan...
Hingga... saat kami berbicara tentang ‘planning kehidupan’ sambil menyantap ‘kue bandung dan martabak’. Aku bertanya tentang cowok impiannya, ...
“Aku tidak bisa lagi percaya laki-laki, mereka itu brengsek, mereka hanya menginginkan tubuh perempuan, penuh nafsu, tidak bisa dipercaya, aku tidak yakin bisa menemukan ‘cinta sejati’ yang aku dapatkan dari mereka”
Dari situ aku tahu kalau dia ‘terluka’ pada banyak bagian jiwanya. Aku memberitahukan kepadanya tentang kasih sejati, anugerah, pengampunan, pembebasan melalui Yesus Kristus.
Tetapi dia kembali menjawab, “Aku tak yakin bertobat dan dilahirkan kembali bisa merubahku... aku kira itu nanti hasilnya akan biasa-biasa saja.. aku tahu aku berdosa, aku tahu aku tidak layak bagiNya. Karena sebenarnya, meskipun rajin sekali beribadah namun aku sering melihat film porno, berfantasi porno, dan melakukan banyak hal lain lagi yang tidak sesuai. Aku tahu, mungkin aku akan neraka kalau mati... tetapi sekali lagi, aku tidak yakin kalau bertobat dan dilahirkan kembali bisa mengubahkanku. Percuma!!”
Aku kembali memberikan banyak penjelasan, tetapi dia kembali menjawab, “Kenapa sih Tuhan harus selalu mengusik hidupku? Kenapa sih aku harus mendengar lagi tentang pemberitaan pertobatan? Kenapa sih Tuhan tidak pilih orang lain saja? Bukankah ada banyak orang yang lebih baik buat Dia? Kenapa harus aku? Apa sih maksud Dia? Apa sih rencanaNya? Bukankah hidup biasa-biasa seperti ini saja sudah cukup? Mengapa aku harus menyerahkan hidupku kepadaNya?”
Banyak hal lain lagi yang kami bicarakan, tetapi dia masih ragu-ragu untuk melangkah. Dia hanya berjanji, bahwa kami akan bertemu suatu saat nanti. Ah.. Tuhan... aku berharap dan terus berdoa untuk kesekian kalinya bagi orang-orang yang kutemui ini, aku minta anugerahMu yang mampu membuat mereka beriman kepada Yesus Kristus.
***
Di perjalanan pulang, aku kembali mendengar ‘entah apa’ tapi sering kusebut itu sebagai bisikan neraka, “Ha ha ha... berapa lama lagi kau akan bertahan untuk terus memberitakan FirmanNya? Berapa banyak yang telah menerima Dia dengan pemberitaan Firman itu? Berapa banyak kau habiskan waktu untuk hal itu? Kasih kebanyakan orang telah menjadi dingin! Orang sudah tak lagi mempedulikan keselamatan dirinya sendiri! Orang sudah tak lagi mempercayai kuasa Tuhan! Surga, neraka, penghakiman telah menjadi cerita usang yang tak lagi enak didengar orang! Kekristenan macam apa yang akan kau tawarkan bagi dunia? Kau akan kalah anak kecil!! Kau tidak akan bertahan!! “
“SHUT UP!!” Bentakku geram!! “Aku tidak akan menyerah! Aku melakukan yang diperintahkanNya, dan aku tahu Dia besertaku! Dan tidak akan ada yang bisa menghentikanku!! Tidak ada!!”
Kemudian, dengan lembut kembali aku mendengar satu ayat berbisik lembut dan memberikan damai sejahtera di kedalaman jiwaku... Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Tuhan yang menyelamatkan aku. Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku (Habakuk 3:17-19). ............... dan akupun melangkahkan kakiku kembali dengan mantap dan tersenyum!! Aku tidak akan pernah menyerah, karena DIA besertaku dan tak pernah meninggalkanku!!! Tuhanlah kekuatanku!!
0 comments:
Post a Comment
Post a Comment
Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!