Bau Keringat di Agkutan Kota
Bau Keringat di Angkutan Kota
Senin, 22 Desember. Waktu aku sedang di atas angkutan kota dari komplek perumahanku, sembari “ndomblong” atau bengong, tiba-tiba naiklah satu orang ibu yang pakaiannya ‘rada mewah’ naik, heeeemmmm... baunya lumayan wangi, aku cuek aja dan tak menanggapinya sama sekali.
Satu kilometer kemudian, naiklah satu ibu lagi, yang ‘lumayan kukenal’ karena kita sering ketemu, sederhana, baunya pun biasa aja atau lebih tepatnya mungkin bau sabun mandi, hi hi hi.... aku langsung cengar cengir dan menyapanya dengan basa basi.
Dua kilometer kemudian, naiklah satu bapak yang sudah agak tua. Kali ini aku mengenalnya dengan baik. Pakaiannya lebih sederhana, dan baunya... whaaaaaaa.... mungkin belum mandi, atau mungkin belum ganti baju dari beberapa hari. Tetapi, karena aku telah mengenalnya, langsung aja pembicaraan kami mengalir kesana kemari, bahkan akhirnya bicara tentang hal-hal Tuhan juga (persis kata Mas Hai Hai di kotak ijo beberapa hari kemarin, Iik itu lagi ngantri gas dan minyak tanahpun bisa sambil PI, hi hi hi...)
Ibu yang ‘rada mewah’ itu aku lihat langsung tutup hidung dan mulut, dan beberapa saat kemudian karena mungkin udah nggak tahan, dia langsung minta pindah duduk depan sebelah sopir. He he he... aku nyengir, karena sebetulnya aku juga nggak tahan, tapi mau bagaimana lagi... demi pembicaraan ‘hal Tuhan’ yang sedang mengalir, aku biarkan saja bau tidak enak itu ada di dekatku selama perjalanan hingga aku sampai tujuan.
Bukannya mencela ibu itu. Aku tahu setiap orang memiliki tingkat sensitivitas sendiri bagi aneka bau yang ada di dekatnya. Aku sanggup tahan mungkin juga karena kebiasaanku bergaul dekat tukang-tukang parkir, sopir-sopir, kumpul sama kuli dan bengong sambil ‘klekaran’ (rebahan) di atas mobil pick up sound system, kadang-kadang di atas truk dengan aneka barang, yang berujung pada cengengesanku sambil mencari-cari kesempatan untuk pemberitaan Injil. Aku terbiasa pula mendengar orang memanggilku dengan sebutan yang aneh, dan bagi beberapa orang mungkin terdengar tak sopan, “ndhes, ndoel, paijo, bahkan sastro...” Tapi dari waktu kejadian bau keringat di angkot itu aku kembali ‘membatin dalam hati’ pasti akan ada hal aneh yang terjadi yang berhubungan dengan bau-bau-an... ini.. dan benar!!
***
Rabu, 24 Desember. Aku lagi jongkok di dekat stand buku Kristen, sambil ketawa ketiwi nggak jelas karena melihat buku-buku yang ditulis pada nggak keren.. (menurutku). Tiba-tiba ada satu cowok berdiri di dekatku, penampilannya biasa wae.. langsung saja aku menegurnya bla.. bla .. bla... Hasilnya, dia tidak pernah ke gereja, hidupnya kosong, ceweknya mati, kuliahnya berantakan dan banyak lagi kekacauan yang dia alami. Tanpa ba bi bu.. aku mengajaknya untuk ikut Kebaktian Natal esok hari di gereja kami.
Kamis, 25 Desember. Aku menjemputnya di perumahan yang sangat berbeda jauh dengan perumahanku, dekat pasar, kumuh, becyeek nggak ada ojyekk... he he he.. dan cowok ini baunya ‘ihhhh wanginya jijayyyy deh....’, tapi waktu aku tatap matanya dan jabat erat tangannya aku sadar bahwa dia membutuhkan Yesus Kristus dan ‘sesuatu’ yang harus terjadi dalam hidupnya. Waktu kami beritakan Injil kepadanya, dia sudah mulai terbuka dan aku percaya tidak mustahil untuk dia bisa diselamatkan dalam waktu dekat!!
Aku tersadar, ini artinya ‘peristiwa keringat di angkutan’ itu. Sambil nyengir lagi aku berkata pada diriku sendiri, “Kalau Batman Return, Superman Return,... sekarang Iik Return, ha ha ha...”
Aku kembali kepada panggilan! Kembali kepada tujuanNya memanggilku! Kembali menjadi terang dan garam di tempat yang gelap dan tawar!!
Meski harganya, cibiran dari beberapa orang teman, yang dengan entengnya sering dilontarkan begitu saja; “Iik tuh teman-temannya pada bau kotak-kotak (aneh dan menjijikkan maksudnya). Untuk ejekan kejam seperti ini, saking marahnya aku pernah langsung mencengkeram kerahnya, sambil mengarahkan tinjuku ke mukanya sambil berkata “Sekali lagi kau katakan seperti itu kuhancurkan hidungmu biar nggak bau lagi!!”
Atau perkataan mantan bos dan teman-temanku waktu terpenjara di hutan beton kemewahan palsu, “Iik, kamu itu sekarang ... jangan banyak bergaul dengan sopir, OB, Security, ... bla bla .. bla...” dan aku langsung katakan “Kalau kalian tak suka, lebih baik saya tak bekerja di sini!!” Ha ha ha ha.. ancaman aneh yang terpaksa mereka turuti demi pribadi yang loyalitas dan kemampuannya sangat berharga. Hallah!!
I’m coming back!! Kepada kehidupanku dalam Tuhan yang sebenarnya!! Tuhan membukakanku kembali tentang arti panggilan, arti kehidupanku. Telah kutemukan lagi semuanya, dan Ia berbicara terus lebih kuat lagi di dalamku. Untuk inilah aku dipanggil, untuk bau-bau manusia yang dihindari oleh sesamanya, tetapi berharga di mataNya!!
"Bangunlah, hai kamu yang tidur
dan bangkitlah dari antara orang mati
dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Efesus 5:14
0 comments:
Post a Comment
Post a Comment
Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!