Tuesday, January 27, 2009

Setitik Saja

27 Januari 2009. Pagi ini, aku bangun dengan ‘sedikit’ rasa malas. Cuaca, hawa dingin yang menusuk, otot-otot yang telah ‘tepaksa’ meregang beberapa hari ini, pikiran yang ‘terpaksa’ bekerja keras dan terfokus, membuatku malas bergerak dan melakukan apapun. Tetapi hari ini harus tetap dilalui apapun yang terjadi!!

Tuntutan pekerjaan telah membuatku mengelilingi kota Salatiga hari Sabtu lalu, dari satu tempat ke tempat lain, dari satu dusun ke dusun yang lain, dari satu percakapan ke percakapan yang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya satu sama lain.

Dua hari ini, aku telah merasa otakku telah ‘cukup penuh’ dengan berbagai hal yang harus kutemui. Aku mengamati satu persatu tingkah laku orang-orang itu. Dari seorang Caleg Muda salah satu partai dengan ide-ide ‘briliannya’, lalu seorang Anggota Legislatif yang ‘merasa’ telah memberikan banyak bantuan kepada rakyat pendukungnya, lalu seorang pendeta di pojokan Kota Salatiga yang sederhana namun sangat hangat, lalu sopir yang membawakanku ketela yang baru dicabutnya dengan wajah gembira dan tulus, lalu anak-anak ABG dari Panti Asuhan yang hadir di suatu acara kami yang begitu ingin tahu tentang rahasia hidup-cinta-sexs, lalu kepada 2 orang yang ‘saudara entah urutan dari mana’ yang sudah jompo, dan ingatannya telah kacau antara mengingat aku atau orang lain. Hahhhh... penuh dahhh.. brrrrrrrr....

Pagi ini. Aku melangkahkan kaki naik di Angkutan kota menuju ke kantor. Aku sempat berharap mendapatkan angkot yang ‘sedikit bersih’, cepat, sopirnya ‘baik’, dsb... tetapi ternyata kali ini harapanku sama sekali tidak terkabul, karena yang kutemui justru pemandangan sebaliknya. Jorok, sopirnya nggak jelas cara mengemudinya, dan penumpangnya alaaammmaaakkk... beberapa anak punk!! Gaya bicara yang ‘bikin telinga rasa blong dari kiri ke kanan’, rokok, bahkan sepasang cewek cowok yang duduk persis di sebelahku berpelukan dengan gaya yang alakazam...@#%%^&U**!! Umpatku dalam hati. Meski sudah beberapa kali aku menemui hal ini, tapi aku merasa suasana hatiku lagi nggak pas... he he he he...

Tiba-tiba di ujung jalan tol, naiklah satu perempuan yang dandanan dan gayanya alamaaaak juga! Haiyaaaa... hari apa ini... pikirku

Aku memperhatikannya dari ujung rambut sampai ujung kaki (tanpa disadarinya). Cakep juga, manis, body mantap, rambut keren, yaaaa.. nilai 8 deh!! Hingga, aku menegurnya sopan dan pelan... “Berangkat kerja mbak..?”

“Iya..., kamu juga?”

Bla... bla... bla... akhirnya suasana mencair begitu saja.

Tiba-tiba dia bertanya, “Kalau rumahmu daerah sana, berarti kamu kenal dengan Ibu. XVFGHTY?

Langsung saja aku jawab, “Lha saya ini anaknya!”

“Dia itu guru saya waktu SMP... gimana kabarnya... dst...”

Tiba-tiba saja, mengalirlah cerita yang pedih dari mulutnya tentang kegagalan rumah tangganya. Tentang anak yang harus dibawa suaminya, tentang susah payahnya hidup sendirian, tangannya tiba-tiba telah ada di atas pahaku dan matanya itu menatapku lekat serasa ingin bercerita tentang sejuta hal.

Astaga!!! Pagi hari yang benar-benar aneh!!!

Aku menawarinya main ke rumah, demikian juga dia, yang dengan senang hati kusambut.

Di akhir pertemuan kami, karena aku harus turun tepat di depan kantorku. Dia katakan, “Tuhan pasti sudah mengatur ini semua ya dek... pasti ada rencana Tuhan di balik semua ini. Pasti ada setitik hal luar biasa yang akan terjadi”

“Iya!! Pasti!!”

Tiba-tiba semua kelelahan, jutek,lenyap tak berbekas... dan aku menyapa tukang-tukang parkir, penjual mie, security, di depan kantorku dengan wajah cerah dan senyum lebar, sambil berkata, “Hai..... selamat pagi semua!! Hari ini luar biasa indah ya...!!”

0 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP