Samarinda Journey 5
Hari ini sama dengan hari2 sebelumnya. Guest House, hotel, tempat lomba, tribun, ambil gambar.
Hanya beberapa catatan yang aku ambil di hari ini.
Pagi hari, seorang ibu menegurku demikian, "Ehmmm... menurut mbak, yang terjadi di hari pertama itu kenapa? Masak hotel ini sudah dibooking 1 tahun sebelumnya tetapi tetap ada kekacauan? Itu sabotase bukan? Pasti sabotase ya... pasti begini... begitu..."
"Saya nggak tahu bu. Tetapi saya rasa itu human error biasa" jawabku
"Ah... mbak nggak usah pura-pura bodoh. Ini tanggapan pribadi mbak... nggak usah takut.." kata ibu itu lagi.
Hanya beberapa catatan yang aku ambil di hari ini.
Pagi hari, seorang ibu menegurku demikian, "Ehmmm... menurut mbak, yang terjadi di hari pertama itu kenapa? Masak hotel ini sudah dibooking 1 tahun sebelumnya tetapi tetap ada kekacauan? Itu sabotase bukan? Pasti sabotase ya... pasti begini... begitu..."
"Saya nggak tahu bu. Tetapi saya rasa itu human error biasa" jawabku
"Ah... mbak nggak usah pura-pura bodoh. Ini tanggapan pribadi mbak... nggak usah takut.." kata ibu itu lagi.
"Tidak bu. Saya tidak berpikir apa-apa. Hanya 'human error dan missed comunication. Itu saja"
"O....gitu. Bagus kalau gitu. Anda orang yang berpikir positif ya" kata ibu itu sambil meninggalkanku dengan senyuman sinis
Ha ha ha... aku tahu ibu itu sebenarnya mencari 'respon' dariku soal pembicaraannya. Tapi aku sedang tidak mau membahas hal-hal demikian. Aku sedang tidak mau terlibat 'polemik' yang tidak penting dan tidak perlu.
***
Selanjutnya, aku mengamati kawasan yang dipakai lomba ini. Bagussss... Semarang aja mungkin tidak akan berhasil membuat kawasan seperti ini.
Hotel atlit, dengan kapasitas ribuan orang, fasilitas lengkap, parkir luas dan sangat memadai untuk dipakai sebagai tempat kegiatan apapun. Sangat menyenangkan jika ada hotel seperti ini juga di kotaku.
Berhadapan dengan hotel alit ada gedung serbaguna, lengkap dengan AC, tribun yang bersih, halaman parkir luas, bahkan tempat luas yang bisa dipadati penjual ataupun kegiatan pasar malam.
Di sebelah kiri hotel atlit ada GOR Madya Sempaja. Warna biru mendominasi tribunnya dengan fasilitas lengkap, rapi dan bersih. Menyenangkan pastinya jika berolah raga di tempat seperti itu.
Masih ditambah lagi 2 GOR kecil, Basket dan juga PUSDIKLAT, Asrama atlit, jalanan beton yang lebar dengan pepohonan berbunga merah, rumput. Meski luar biasa panas, tapi kawan ini sangat luar biasa. Pasti dirancang dengan baik dan seksama sehingga apapun kegiatan masyarakat, baik taraf lokal, nasional maupun Internasional akan tertampung didalamnya dengan baik.
Panitia, para petugas LO, Kepolisian, Pedagang, bahkan sopir-sopir terlihat terkoordinasi dengan baik (yahh... kekurangan pasti ada, tetapi paling tidak terlihat adanya kerja keras dalam memberikan pelayanan yang terbaik).©©Ke depan, jika terus dikelola serius, dan ditambah dengan peningkatan sumber daya manusia, serta penggalian budaya dan pariwisata, maka kota ini pasti akan menjadi tujuan utama pelaksanaan event-event hebat dunia.
***
Malam. Aku diajak bicara seorang bapak panitia dari Semarang soal jodoh dan keinginan menikah. Dia berencana untuk mendoakanku soal 'aura' kemuliaan Tuhan supaya enteng jodoh.
Whatttt's!!! Tidak masuk akal!!!
Lebih dari semua yang bisa ia katakan, aku menyanggahnya. Alarm'ku berbunyi, menandakan suatu yang 'tidak seharusnya' sedang diperhadapkan padaku.
"Kemuliaan Tuhan didapat dari hasil persekutuan kita dengan Tuhan. Jika Kristus di dalam kita, maka akan ada kemuliaan Tuhan dan juga air hidup yang memancar melalui kita. Itu bukan hasil didoakan, tapi kesungguhan hidup kita sama Tuhan"
"Tapi, seseorang bertobat itu hasil dari didoakan sama orang lain" kata bapak itu
"Bedakan! Ini kotak yang berbeda. Dan lagi, saya tidak mendapati satu ayat Firman Tuhan, soal terapi aura untuk kemuliaan Tuhan! Itu bukan berasal dari DIA" sanggahku
"Oya, satu lagi pak. Saya ingin menikah! Saya tahu pasti suatu saat nanti akan menikah. Seseorang itu akan datang kapan saja dan darimana saja. Syaratnya hanya satu bertobat lahir baru dan hidup sungguh-sungguh sama Tuhan. Saya hanya mempercayai janji Tuhan bahwa saat kita mencari Tuhan dan kebenaranNya terlebih dahulu, maka Ia sendiri yang akan menambahkannya bagi kita. Termasuk diantaranya karier, duit, dan juga jodoh! Saat ini saya hanya perlu setia dan taat pada apapun yang memang dikehendakiNya. Besok ia pasti datang!!" jelasku panjang lebar
"OK. kalau gitu kita memang tidak mencapai kata sepakat untuk hal ini" jawab bapak itu
"Ya. Tenang saja. Saya aman dengan Tuhan! Saya tahu janjiNya, dan saya memegangnya" jawabku mantap
***
Huaaaaaaahmmm... dan aku langsung ndelosor ... tidur
0 comments:
Post a Comment
Post a Comment
Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!