Thursday, November 19, 2009

Samarinda Journey 4

Bangun pagi langsung mencuci pakaian, mandi, mempersiapkan diri dan berangkat ke tempat lomba.

Menunggu tim paduan suara wanita tampil, aku mengamati dari tribun bersama para videographer 'sungguhan'. Tak ada yang mengenalku selain kontingen jawa tengah, jadi aku cuek saja jalan kesana kemari sambil menenteng peralatan-peralatanku.

Banyak pertanyaan 'liar' melintas di benakku.

"Apa yang dipikirkan mereka ya?Sungguh-sungguhkah mereka menyanyi bagi kemuliaan nama Tuhan? Bisakah kutemukan seseorang yang hatinya kosong di sini? Adakah orang yang mempertanyakanMu di antara 5000 orang ini? Untung saja Tuhan memilihku tidak berdasarkan suara, karena jika itu yang terjadi maka aku mungkin tidak akan pernah terpilih seumur hidupku. Ha ha ha ha..."

Dimana - mana kulihat orang berkumpul, bekerumun, berbicara. Aku teringat perjalanan 5 tahun ke belakang waktu masih sibuk jadi 'tenaga bayaran' di partai. Pemandangan yang sama, perbedaannya terletak pada pembicaraan dan tatapan mata mereka. Di partai selalu kutemukan tatapan mata curiga, wajah yang tidak ramah, datar, tanpa ekspresi, dan penuh rancangan-rancangan yang tidak kumengerti. Ha ha ha ha... tetapi kutemukan juga salah satu orang yang seperti itu di sini.

Aku tak tahu jelasnya, tetapi 1 orang dari kontingen jawa tengah itu tak pernah tersenyum indah, tak pernah ramah, tak pernah bersahabat. Bukan hanya kepadaku ... tetapi juga kepada banyak orang lain. Aku sempat berpikir 'demikianlah orang seni'. hi hi hi... tapi secepatnya kutepis anggapan itu.

Seni boleh aja... tapi jangan bikin orang senewen... hua ha ha ha. ..

Dan disinilah aku sekarang, menunggu pertandingan paduan suara remaja. Ngantuk, bengong... lalu menulis 'lagi.

Usai paduan suara remaja aku langsung kabur ke lomba solo anak putra. Tepat waktu karena ternyata sudah segera tampil.

Sore menjelang. Beberapa panitia sibuk ngomongin panitia yang lain, sumpek, pusing, aku memilih untuk duduk bengong di halaman.

Membaca Alkitab, menulis dan akhirnya berbicara dengan seseorang. Halleluyah...

Seorang cowok, LO atau Laison Officer untuk Jawa Tengah. Aku bertanya banyak hal tentang Kalimantan Timur, dan dengan sukacita dia menjawabnya bahkan menambahkan dengan cerita seputar kerjaan sebagai LO.

Dia bertanya, "Kenapa belum menikah?"

"Kamu tahu cowok itu kayak gimana kan? Sementara ini belum ada 1 orangpun yang bisa benar-benar kupercayai selain Yesus Kristus" jawabku sambil tertawa lebar

Yahhhh,... hanya sedikit kesaksian singkat. Tapi lumayanlah...

Sampai di guest house, aku kembali bisa bercerita dan kesaksian dengan 2 orang ibu yang sekamar denganku.

Thanks God untuk hari yang luar biasa


0 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP