Thursday, November 19, 2009

Samarinda Journey 3

Hari 1 perlombaan. Punggungku terasa pegal, tapi aku tetap menggendong tas punggungku yang berat. Aku tak mungkin meninggalkannya di suatu tempat tanpa penjagaan.

Hadir di hotel atlit, aku mendengar suara-suara orang berlatih vokal dimana-mana. Pusing dan pekak terasa telingaku. Mungkin karena tidak terbiasa mendengar suara berdengung. Ha ha ha atau mungkin karena aku sama sekali tidak mengerti soal olah vokal dan musik.

Tetapi, mungkin juga karena semua yang ada di sini bersuara bagus dan bagus dan bagus... jadi membingungkan telingaku yang terbiasa suara fals dan aneh.

Jujur aja, dunia kali ini asing bagiku.

Apa yang bisa dinikmati dari orang menyanyi mirip seriosa kayak begini. Dimana letak keindahannya? Dimana sensasinya? ha ha ha...

Berpindah dari satu tempat ke tempat lain sambil menggendong handycam, menenteng tripod, dan beberapa barang lain. Duh pegel berat....

Aku tertinggal 1 tampilan. Paduan Suara Pria baru saja selesai menyanyi waktu aku menginjakkan kaki di gedung itu.

Aku tak mengenal 1 orangpun di tempat ini, dan belum ada 1 orangpun yang bisa aku ajak berteman dan berbicara. Jadi, aku lebih banyak mengamati orang yang sibuk ke sana kemari atau menulis.

Hari ini tidak ada kesulitan atau masalah yang berarti. Berlangsung lancar dan biasa, aku masih tetap mencari seseorang, tetapi belum kutemukan siapapun.

Sore hari aku ada di tengah-tengah KKR yang diselenggarakan panitia. KKR ini seperti KKR-KKR lain yang pernah kuselenggarakan. Ada artis yang menyanyi heboh, ada artis ganteng yang membuat orang-orang terpaku.

Hahhhh!!! Sepi! Bisu! Kosong!

Aku tak mau munafik, tetapi itulah yang kurasa di acara-acara seperti ini. Jika hanya bibir yang bernyanyi tanpa hati apa gunanya? Jika hanya penampilan elok tanpa kesungguhan hidup dalam Kristus apa artinya?

Saat Firman Tuhanpun diberitakan itu bukan Firman Tuhan yang sebenarnya!

Whatttt'sss???!!!

Firman yang mudah, tanpa penyangkalan diri, tanpa tantangan kesungguhan mengikut Tuhan, dan tanpa dasar ataupun tujuan jelas. Bullshittttt!!!!

Yaaaahhhh.... akhirnya, daripada aku cuma menguap terus di tengah kebaktian, maka kuputuskan untuk duduk nongkrong di tangga, sambil menulis lagi...

Akhirnya... pulang dan terkapar lagi dengan sukses.... uahhhhhmmmm...

1 comments:

Anonymous,  November 22, 2009  

Terbiasa dengan suara aneh dan fals ha ha ha
waktu mbak Iik telepon aku merasa familiar dengan suara itu kok kayaknya pernah denger he he he jadi bisa langsung enak ngomongnya
emang suaranya mbak Iik pasaran ya wakaka maksudnya laku dipasaran untuk memberitakan Injil

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP