Monday, June 29, 2009

Kecopetan!!!

Aku tak pernah kecopetan!! Sumprit!!

Aku selama ini terlatih untuk mengamankan barang-barang sederhana yang kumiliki dengan sangat teliti dan hati – hati. Entah itu mahal, murah, jelek, bagus, aku tak pernah diajarkan untuk teledor dalam memeliharanya.

Tapi, 25 Juni 2009, di Guwang atau Sukawati 2 Bali, aku...


Aku turun dari Bis dengan semangat! Aku akan membelikan oleh - oleh buat teman-temanku, anak-anak sel grup, ibuku, adikku, sahabat-sahabatku. Ahhhh... begitu banyak yang kumimpikan.

Aku menggandeng 2 orang anak bosku yang masih 6-7 tahun dengan tangan kiri dan kanan, dengan tas menyelempang. Tiba-tiba terasa aku didesak dari belakang. Aku pikir masih wajar.. karena begitulah pasar. Tiba-tiba aku merasa tas-ku pindah ke belakang. Langsung ku tarik ke depan...

Astaga.. dompetku sudah raib!!!

Aku tak bisa berpikir hanya mengulang-ulang kalimat yang tak jelas, “Lhoh! Kayaknya tadi ada disini? Kemana? Masak dicopet? Yang bener? Dimana ya...?”

Aku langsung balik ke bis, aku mengitari semua bangku.. aku jalan lagi masuk ke pasar, aku amati pojokan-pojokan jalan. Aku lihat lagi, dan aku tersadar, aku benar-benar kecopetan...!!!

Aku biasanya tak sesembrono itu. Aku biasanya menaruh uangku terpisah, tersebar dimana-mana. Tapi kali ini semuanya ada jadi satu dalam satu dompet. 400 ribu uang milik kantor, 100 ribu uang titipan temanku, 200 ribu uang tunaiku sendiri, ATM, dan KTP. Weeeekkkk....

Aku lihat lagi ke dalam tas. Kamera milik bosku seharga 6 juta masih ada di tempatnya. Nokia 9500 ku masih ada di pojok, nokia butut 5510 (tapi seken nya masih lumayan...) masih nongkrong manis.., lalu barang-lain...masih ga bergeser, kalau dihitung-hitung memang dompet dan uangnya itu memang yang paling murah. Dan, bulan depan bisa ‘kelar’ semuanya. Tapi tetep aja .. keseeeeeeellll....

Aku gondok berat!! Jengkel berat!!! Tapi anehnya ga bisa marah... malah cengar cengir... aku masih ga percaya dengan mudahnya copet menggerayangi tasku. Gila!!!

Akhirnya aku cuma bisa bengong melihat teman-temanku berbelanja ini itu. Busettt.. impianku kandas dalam sekejap!!

Untung Bossku masih sangat berbaik hati, ketika aku menghampirinya untuk meminjam uang karena aku sudah tak ada uang sama sekali, dia bilang, “Apa pinjam? Udah nggak usah.. itu buat kamu saja!!!”

“Ah... praise God!!”


Yaaah... akhirnya malam itu.. aku habiskan dengan jalan kesana kemari nggak jelas... makan es krim mahal traktiran (paksa) sambil lihat-lihat jalanan Kuta yang penuh dengan bule-bule.. dengan pandangan kesal.....!!!!

Semua orang menghiburku. Semua berusaha memberikan kata-kata manis, tapi aku ‘melet’ dalam hati... hallah!! Penghiburan palsu nggak tulus!! Kata-kata manis doang... weeeeekkk...

Hingga esok harinya, satu orang anak kecil manis dengan suara sengau (mungkin cacat di saluran tenggorokannya) yang ada dalam rombongan, menyentuh tanganku dengan lembut saat aku bengong di bis.

“Mbak...jangan sedih... nanti uangnya diganti sama Tuhan Yesus...”

Aku spontan mencium keningnya sambil berkaca-kaca... seraya berkata, “Thanks dek...”

Ahhh... dia tulus banget. Dia mengucapkan hal tersebut tanpa pamrih. He he he... amarahku yang bergelora dengan hebat.. tiba-tiba mereda.. melihat tatapan matanya yang bersahabat dan senyumnya yang merekah. Aku saja jarang ‘setulus’ itu pada orang. Tapi anak ini? Dia menghiburku dengan kepolosan yang luar biasa tulus.

Ketulusan. Mungkin itu pelajaran dari kecopetan kali ini.. Hi hi hi hi hi... ^_^

1 comments:

Anonymous,  June 29, 2009  

Testing :(( codingnya blogspot mbingungi hiks - hiks untung sekali edit langsung jadi.
Semangat

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP