Saturday, April 18, 2009

Sudut tersembunyi untuk berzinah


Bagaimana hidupku hari ini? Kejahatan apa yang masih kusembunyikan?Apakah aku telah dengan sengaja menyimpang dari kehendakNya dan mencari yang diinginkan daging dan nafsu manusiawiku? Apakah di balik semua yang kulakukan masih tersembunyi kebusukan yang tak layak di hadapanNya?

Pertanyaan-pertanyaan itu bermunculan di benakku, dan aku diiingatkan pada, Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN di antara pohon-pohonan dalam taman.Tetapi TUHAN memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (Kejadian 3:8-10)

Ayat ini juga terus terngiang-ngiang di telingaku sejak aku mendengar seseorang memperingatkanku tentang 'hal tersembunyi' yang bisa kita tutup rapat-rapat dari siapapun.

Aku melihat pada diriku sendiri terlebih dahulu, atau lebih tepatnya berkasa pada diri sendiri. Jika 3-4 tahun lalu aku hanya memiliki teman di dunia nyata, tetapi sekarang tidak. Kini aku memiliki jejaring pertemanan Friendster dan Facebook (yg lain kumatikan karena terlalu vulgar dan tanpa sensor... hi hi hi.. saru...), lalu media chatting Yahoo Messenger, belum lagi blog, yang seingatku ada di 4 tempat (tapi yang hidup dan diisi hanya 1, yang lain masih taraf belajar), belum lagi menjadi anggota pedagang pasar klewer, dan beberapa pasar lain yg masih dalam proses penjajagan.

Lalu apa yang salah? Tidak ada. Jaman memang telah berubah. Jika dahulu aku hanya mengandalkan sms, telephone, dan email untuk berhubungan dan menjalin komunikasi, tapi sekarang? He he he... kalau nggak punya salah satu dari jejaring tersebut kita bisa dikatakan 'cupu' ha ha ha... Tetapi tunggu dulu... mari kembali kepada topik semula yaitu 'sudut tersembunyi untuk berzinah'.

***

“Apa hubungannya ‘Ik?” tanya seorang teman ‘hamba Tuhan’ yang sedang berkunjung ke kantor waktu aku sharing hal ini kepadanya.

“Bukannya kita bisa berzinah dimana saja? Kalo di internet mau ngapain, ‘kan kita nggak bisa ngapa-ngapain?” tanya dia lagi

“Maap, tapi ‘sampeyan neh kuno ya... nggak bisa ngapa-ngapain gimana? Salah pak komandan... orang justru malah bisa ‘lebih ngapa-ngapain’ di dunia maya. Apalagi orang ‘kayak’ aku ini, yang susah disembunyikan. Mau nongkrong di Simpang lima ketemu teman..., duduk di teras mall .. ketemu teman, di toko buku... ketemu lagi, di warung roti bakar... ketemu juga, di terminal... ketemu juga..., lalu di bis... walaaahhhhh... ketemu lagi! Bagiku, dunia nyata lebih banyak kesulitannya daripada dunia maya... jadi kalau mau macem-macem... ‘tuh dunia maya sudah menyediakan sarana dan prasarananya... jadi begitu kena ‘goda’ udah deh masuk...” Jelasku panjang lebar

“Gimana.... gimana.. terang’in sama aku kok kamu bisa bisa katakan seperti itu...” pinta ‘temanku’ itu lagi

“Menurutku begini, aku bisa login atau ‘daftar’ di semua tempat yg ditawarkan dunia maya, tetapi apa tujuan utamaku? Berteman, ‘menyebarkan pengaruh ke orang’, ‘membagikan sesuatu’ or ‘mengejar sesuatu’? Apa itu? Yaaa macam-macamlah... umpamanya saja mencari jodoh, 'mojok' atau sejuta kemungkinan lain yang bisa membawaku atau lebih tepatnya menjerumuskanku pada 'pemuasan hawa nafsu manusiawiku'. Contohnya neh ya.. 3 minggu lalu Mr. XZ yang katanya gembala gereja apa itu... tiba-tiba aja datang kesini menawariku untuk masuk ajang cari jodoh kristen, supaya cepat dapat pacar... aku ‘sih tahu tawarannya itu terlihat baik bagi manusia, tapi waktu aku renungkan lagi? Waduh!!! Beresiko tinggi terhadap ‘kredibilitas hidupku’ di hadapan Tuhan... jadi ne ne ne... ga bakalan kuambil tawaran itu, meski ‘daging’ku mengatakan ambil saja...tapi nggak ‘ah, aku nggak mau mencobai diriku dengan ‘sesuatu’ yang akan memasukkanku ke dalam hal yang berbahaya” jelasku sambil menggeleng-gelengkan kepala dan telunjuk persis bintang Bollywood.

“Lalu, apa hubungannya dengan berzinah?” tanya dia lagi. Aku hampir aja melontarkan kata ejekanku kalau tiba-tiba nggak teringat bahwa dia seorang yang seharusnya aku hormati. Sambil berbicara lebih lanjut aku berpikir ‘orang ini beneran ga tahu, atau nge-tes aku ya?’ he he he...

“Yesus Kristus mengatakan di Matius 5:28, Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Bagiku, perzinahan bukan dilakukan di awal kita 'memandang' seseorang lawan jenis, (karena aku wanita yaa... waktu kupandang prialah), tetapi waktu kita mulai 'menginginkan itu’ di dalam hati kita”

“Lho! menginginkan 'kan ada banyak... bisa untuk yang negatif, dan bisa pula untuk yang positif?” tanya temanku lagi

“Itu juga alasan yang biasanya ada di pikiranku yang kadang masih suka ngawur. Nggak munafik dan sok suci, aku sendiri tahu kemana arah daging ini menarikku. Seperti ada pula tertulis di Markus 14: 38, Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah" Daging ini, sangat susah ditaklukkan selain oleh anugerah dan kuasa Tuhan dalam kita. Segala sesuatu yang dikejarnya, selalu hanya untuk memuaskan keinginannya. Dan, aku temukan dunia maya menjadi salah satu ‘sudut tersembunyi’ yang sangat tepat dan bagus, bahkan untuk aku sendiri jika tidak terus kuat di dalam Tuhan. Dengan berjuta alasan demi Injil, penjangkauan, dll, aku bisa menjalin hubungan dengan siapapun tanpa seorangpun tahu, tapi aku bisa menggunakannya untuk keluar dari ‘jalur persahabatan’ dan bisa melakukan ‘seperti yang dilakukan anak-anak dunia’, pokoknya bisa melakukan apa saja dengan tetap berlindung di balik tembok-tembok pelayanan rohani untuk mengamankan kejahatan itu”

“Kalau kayak kamu, nggak usah di dunia maya pun, di dunia nyata aja mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk berzinah” sahutnya

“Itu benar, bukan hanya aku tapi kita semua mempunyai kecenderungan yang sama. Aku mempunyai banyak teman laki-laki, dari yang benar-benar terlihat brengsek sampai yang seperti malaikat luarnya. Kita bisa sama seperti Adam dan Hawa yang berusaha menutupi ketelanjangan kita yang memalukan dan menyembunyikan diri dari Tuhan, tetapi bukankah DIA Tuhan yang tidak bisa ditipu? Sepandai apapun kita bersembunyi, segala sesuatu akan terbongkar juga. Beberapa orang teman meragukan aku, aku tahu itu. Aku wanita, dewasa, lajang, punya pekerjaan yaaa... meski cuma tukang ketik ;p , punya banyak teman laki-laki, cengengesan di sana sini, berusaha hidup kudus, memilih untuk tidak pacaran, menunggu sampai Tuhan yang memberikan ‘suami yang tepat dan bukan pacar’ entah gimana caranya. He he he... aku juga tidak tahu, aku sendiri berjuang keras, berusaha keras, kadang-kadang sampai keser keser... untuk menaklukkan yang diinginkan oleh dagingku sendiri. Aku cuma sering mengingat ayat Mazmur 119:9 ini,Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Aku pikir ga ada jalan lain untuk kita ‘tidak menyimpang dariNya’ selain dari menjaganya sesuai Firman Tuhan, lagian kalaupun bisa, itu juga bukan usaha kita sendiri, tapi anugerah juga dari DIA kan?”

Hareee gini, kamu memilih untuk hidup kudus? Belagu lo, lo ‘kan salah satu orang yang punya jalur bebas ke sudut-sudut tersembunyi itu ” celetuk satu orang teman lagi yang tiba tiba nongol dengan muka sinis

“Ya! Memang aku punya dan sering berkelana di dunia maya, tetapi aku tidak mau ‘kehidupanku dalam Tuhan dirusak olehnya’. Menjadi munafik atau hidup benar, itu yang harus jadi komitmenku di hadapan Tuhan!! Hidup kudus, so what gitu loh... memang tidak banyak orang yang ‘nekat menjalani hidup dalam Tuhan. Aku tahu hidup nggak semudah ngomong, tapi aku mau anugerah yang sudah diberikanNya padaku tidak sia-sia, seperti yang di 1Korintus 15:10, Tetapi karena kasih karunia Tuhan aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Tuhan yang menyertai aku. He he he ... aku mau terus berjuang di dalamnya. Lagian apa urusan kamu kalau aku memilih untuk hidup kudus? ‘Toh suatu saat nanti aku mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan dan bukan di hadapan kamu? Betul kan teman?”

Pembicaraan kami terputus begitu saja, ketika seorang klien datang untuk memesan iklan lagi. Di speaker komputerku terdengar lagu The heart of worship, liriknya mengetuk dasar hatiku untuk kembali bersungguh-sungguh meneguhkan hati mengikut YESUS KRISTUS Tuhanku.


... you search much deeper within through the way things appear
you looking into my heart
i'm coming back to the heart of worship
when it's all about you
it's all about you Jesus
i'm sorry lord for the things i 've made it
when it's all about you
it's all about you Jesus

****

0 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP