PUTRI SION YANG TERTAWAN
Mengamati, memperhatikan, mencermati pertumbuhan beberapa orang, aku menemukan beberapa fakta nyata yang harus kuselesaikan. Ada orang-orang yang sungguh-sungguh bertumbuh, semangat, rajin, haus dan lapar akan Tuhan, dan rajin memberitakan Injil, ini pertumbuhan yang normal menurutku. Tetapi ada beberapa orang lain lagi yang seperti anak–anak yang sedang ‘sakit’, lemah, tak bersemangat, lesu, tak bergairah, hasrat untuk memberitakan Injil menurun drastis ke titik nadir, ini jelas tak normal...
Apa yang terjadi? Kenapa seperti ini? Padahal mereka makan makanan rohani yang sama, minum dari minuman rohani yang sama, hidup di atmosfer rohani yang sama, kenapa perbedaannya begitu mencolok?
Orang yang bersemangat, bukan berarti tidak memiliki masalah, hambatan, atau tantangan, tetapi mereka mampu menerobos dan melewati semuanya dengan keberanian yang patut untuk diacungi jempol. Sedangkan orang yang lemah, bukan berarti mempunyai masalah yang bertimbun di kepalanya. Tidak!! Karena aku telah bertanya pada mereka secara langsung, kebanyakan dari mereka justru tidak tahu mengapa mereka menjadi tidak bersemangat. Tetapi pertanyaannya yang sekarang berkeliaran di benakku adalah; Mengapa mereka kalah? Mengapa mereka lemah dan mudah menyerah?
Aku tahu itu bukan terbatas masalah-masalah ‘roh’ seperti yang digambarkan oleh banyak gereja kharismatik (setiap kali bermasalah ditengking sama ahli ahli roh sana sini...), bukan terbatas pula tentang masalah psikologi (karena nasehat-nasehat saja tidak cukup). Lalu apa?
Hingga aku bercermin kepada diri sendiri terlebih dahulu sebelum memberikan jawaban yang tepat bagi orang lain. Apakah aku telah melewati tantangan yang kurang lebih sama dengan mereka? Apakah aku telah menjadi pemenang ‘peperangan kehidupan’ seperti yang kuharapkan dari mereka? Apakah aku telah menjadi ‘orang pantang menyerah’ yang patut untuk mereka teladani? Apakah aku telah menjadi orang yang ‘penuh api’ yang berada di depan mereka yang layak untuk diikuti?
Aku mengingat sendiri history ‘kehidupanku dalam Tuhan’ dan menemukan bahwa ada satu ‘episode kelam’ yang tak mudah untuk dilewati. Satu episode yang memperlihatkan bahwa meskipun aku telah berpredikat ‘bertobat lahir baru dan sangat bersemangat’ namun jatuh dalam dosa perzinahan! Aku jijik jika mengingat setiap kebohongan kami, kemunafikan kami, dan segala tipu daya yang aku bangun supaya aku masih tetap terlihat bagus di mata manusia, tetapi melalaikan mata Tuhan yang mengamati setiap perilaku kami. Memang Tuhan masih melindungiku dengan tidak terjatuh dalam hubungan seks atau yang lainnya, tetapi dalam Alkitab aku temukan bahwa perzinahan bukan hanya berhubungan seks saja, tetapi waktu Tetapi Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya (Matius 5:28). Apapun tafsiran lainnya, aku mengartikannya jika aku menginginkan seorang lawan jenis lebih daripada Tuhan dalam hidupku, ditambah lagi dengan nafsu manusia yang menggebu, itu sudah berzinah di hadapan Tuhan! Titik!! Dan aku hidup dalam jeratan nafsu manusia itu berbulan-bulan lamanya, sampai titik dimana aku sadar bahwa aku tak lagi menemukan Tuhan di doa-doaku, tak lagi merasakan Dia, tak lagi mendengarNya bicara melalui Firman-Firman yang aku baca. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti!!
Tetapi keputusan itu tak semudah perkataan. Aku menjadi orang paling munafik yang paling kukenal, aku menyembah di dalam gereja tapi tidak di dalam hati dan pikiran. Aku sharing tentang hidup dalam kekudusan tetapi tidak menaklukkan ketidak kudusan yang bergelora di dalam hatiku, aku memperkatakan ‘hidup merdeka di dalam Kristus’ tapi tidak memiliki kehidupan yang ‘benar-benar merdeka’. Hingga... aku tersadar sepenuhnya tentang belengguku, terbebas sepenuhnya... dan kembali merdeka seutuhnya!!
Akhirnya kutemukan jawaban renunganku hari ini tentang orang-orang yang lemah itu. Keadaan mereka (bukan masalahnya) persis dengan ‘episode kelamku’ yaitu hidup sebagai Putri Sion namun tertawan!!! Aku cari lagi ayatnya, aku baca dan kembali kurenungkan Yesaya 51:1-2,
Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu. Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan!
Seorang Putri tapi tertawan, apa bagusnya? Berpakaian kehormatan, mempesona, kuat, tetapi duduk dalam debu dan terbelenggu? Ha ha ha ha...
Tidak ada kata lain, tidak ada nasehat lain selain tepat seperti yang Firman Tuhan katakan itu. Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu. Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan!
Terjaga! Bangkit! Kenakan lagi kekuatan! Kenakan pakaian kehormatan! Kebaskan debu! Tanggalkan ikatan! Tidak ada yang terlalu sulit untuk dilakukan! Tidak ada yang terlalu mustahil! Jika kita katakan ada Roh Kudus di dalam kita, maka itu pasti bisa terjadi!
JUST DO IT!!!
0 comments:
Post a Comment
Post a Comment
Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!