Tuesday, September 08, 2009

Satu dari para pahlawan...

... adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal... setelah besar mereka mengusir... berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia (Hakim-hakim 11: 1-3)

hua ha ha ha... ha ha ha ha... gue bangettttt.. kataku

Tapi, kamu bukan pahlawan, lihat saja dirimu... satu suara tiba-tiba muncul


Bukan pahlawan! Ya, secara lahiriah itu benar! Tidak ada satu catatan kecil di keluarga kami yang menuliskan bahwa kami adalah minimal satu orang yang terlibat sebagai prajurit ataupun tentara. Baik tentara perjuangan kemerdekaan Indonesia, demonstran atau sejenisnya. Tidak ada, bahkan catatan tertua tentang kakek buyut hanyalah 'seorang pelarian kerajaan Majapahit yang terdampar di pantura'. Hanya itu!

Keluarga besar kami hanya 'beruntung' menjadi orang yang terlihat 'baik', disegani, dihormati dan dianggap 'lebih' daripada orang-orang lain di kampung asal nenek moyang kami. Padahal, catatan kelam kehidupan kami mungkin lebih banyak dibandingkan semua orang yang menghormati kami.

Aku sendiri? Ha ha ha... Nobody!! whateve' dengan semua itu

Lihat lagi kepada satu orang yang bernama Yefta itu. Tertolak, disingkirkan, berkumpul dengan perampok-perampok, tetapi dikatakan gagah perkasa!! Ha ha ha... sungguh Tuhan yang mempunyai selera humor tinggi...

Ada 'sesuatu yang besar' yang direncanakan Tuhan di hidup Yefta. Ada 'nyali kepahlawanan' yang sedang dibentuk dari semua 'hal buruk' yang dialami Yefta itu! Dan, Tuhan juga yang mengatur waktu untuk itu.

So?

Ketika seseorang bertobat lahir baru, menerima Yesus Kristus dalam hatinya. Kristus yang terkenal 'sangat hebat' itu berkarya juga dalam diri orang itu!

Ada sesuatu yang diubahkan! Ada sesuatu yang berbeda! Itu jelas, karena itu yang dijanjikan bagi siapa saja yang menerimaNya! Sesungguhnya denominasi gereja apapun, harus melihat perubahan yang terjadi ini dan mengutamakannya lebih dari semua perdebatan teologis mereka, yakni jiwa-jiwa yang sungguh berubah!

Cukup diubahkan saja? Tentu tidak! Untuk itu aku melihat pada diriku sendiri.

Sebelumnya, aku pribadi yang sangat tertutup, egois, jahat (itu jelas), tidak peduli pada orang lain, pemarah, sadis, kejam. Tetapi sekarang berubah! Kemarahan dan energi besar yang kumiliki sekarang tersalur dengan jelas kepada pekerjaan dan kehendak Tuhan di hidupku. Dan satu lagi, ada satu 'nilai' baru yang dulu tidak kumiliki, tetapi sekarang melekat erat, yakni 'kepahlawanan'.

Semangat juangku tinggi, pantang menyerah, dan juga ketaatan pada perintah menjadi satu hal yang 'sebenarnya' baru kumiliki setelah bertobat lahir baru. Dan aku percaya, semua orang yang bertobat lahir baru, SEHARUSNYA juga memiliki hal ini. Kepahlawanan yang dari Tuhan itu seharusnya nyata dalam diri kita.

Tapi untuk apa? Jelas bukan hanya untuk sesuatu yang 'remeh', rendahan, dan biasa-biasa, tetapi untuk meraih sesuatu yang besar yang disediakan bagi umatNya, yakni tanah perjanjian!

Itu berarti sorga? Bukan hanya itu! Karena hidup kita bukan hanya untuk pengejaran 'sekedar masuk sorga' tetapi untuk menggenapi panggilan Tuhan selama masih hidup di bumi ini!!

Kembali kepada Yefta, di ayat 11, dituliskan ... Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya di hadapan TUHAN di Mizpa.

Menghadapi sesuatu yang sulit tidak cukup berbekal hikmat dan pengalaman! Perjuangkan perkaramu di hadapan Tuhan, sampai kamu rasakan pintuNya terbuka untukmu, demikian nasehat satu orang yang HARUS kupatuhi.

Masalahnya, apa perkaranya?

Jika aku tahu bahwa aku dipanggil untuk menjadi tentaraNya,sudah semestinya yang kubawa ke hadapanNya bukan perkara kecil dan murahan! Yang berkutat pada jodoh, berkat, dan hal-hal penghidupan. Bukan berarti meremehkan pergumulan seperti itu, tetapi memang seharusnya aku tak berkutat lagi di dalamnya, karena aku dipanggil untuk berperang dan menang! Aku dipanggil supaya Injil ini diberitakan di generasiku! That's it!

Harganya? Jika Yefta membayar harga dari imannya dengan bernazar dan mempersembahkan anak satu-satunya yang masih gadis, bagaimana denganku? Aku tak memiliki apapun, selain dari hidupku sendiri.

Apakah lantas aku tidak memikirkan apapun, bagaimana dengan jodoh, kehidupan dan masa depanmu ik? demikian hal yang paling sering ditanyakan banyak orang.

Aku hanya percaya, segala sesuatu akan datang tepat waktu!!

Iblis tidak takut pada puluhan ribu orang yang 'terlihat semangat' bagi Tuhan, tetapi iblis gentar kepada satu orang anak muda yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi Kristus, demikian satu nasehat rohani kuno yang pernah kudengar dan lagi-lagi harus kuikuti.

Apakah kisah ini berakhir di sini?

Belum! Ini bukan kisah melankolis seperti yang banyak diceritakan orang!! Ini sebuah perjalanan manusia yang membayar harga mahal sebuah iman bagi KEMENANGAN! Yaitu anak gadis Yefta yang dengan rela menyerahkan dirinya bagi terlaksananya nazar Yefta!

Sebuah pembelajaran tentang harga sebuah ketergantungan kepada Tuhan, komitmen, kepahlawanan dan kerelaan hati tingkat tinggi.

Cukupkah? Sekali lagi tidak!

Di Hakim-hakim pasal 12, ada pembelajaran tentang Yefta dan Efraim. Tidak kompromi, dan sensitivitas tinggi bahkan kepada orang-orang yang mengaku 'saudara' kita dalam kekristenan sekalipun.

Kenali musuhmu! Itu nasehat utama waktu aku 'terjerumus' di dunia politik beberapa waktu lalu. Jangan percaya mulut manis lawanmu! Jangan bergaul dekat dengan mereka karena akan mencemari otakmu! Ha ha ha... itu nasehat politisi kuno... karena semilyar intrik dan polemik telah berhasil menggabungkan kompromi-kompromi demi keberhasilan dan kesuksesan bersama.

Bagaimana dengan kehidupan di dalam Tuhan? Sensitifitas dari Tuhan, akan membantu kita membedakan kawan dan lawan. Orang-orang yang bisa kita jadikan teman, atau kita tolak sama sekali buah pemikirannya.

Mungkin kelihatan tidak "relevan" dengan kehidupan modern sekarang yang mengajarkan 'win win solution' dan kompromi, tetapi aku telah belajar dan menerapkannya, untuk tidak menerima semua orang 'begitu saja' menjadi temanku. Aku memilih untuk tidak mempedulikan 'jenis tertentu' dan apa yang mereka akan pikirkan atau pandang tentangku, karena itu bukan urusanku. Ya atau tidak! selebihnya berasal dari si jahat! Itu saja

Aku tidak peduli dicap 'pembangkang' oleh beberapa temanku yang di dunia ini memiliki jabatan 'pendeta'. Aku bahkan hanya tertawa kecil ketika 'penginjilan' yang kulakukan ditanggapi dengan 'aneh' oleh mereka pada suatu pertemuan 'hamba Tuhan'. Bagiku, selama aku masih di 'jalur Tuhan dan kebenaranNya' itu sudah cukup! Whateve' dengan semua pandangan manusia.

Ketika seseorang membagikan tentang kepahlawanan Yefta ini, sesuatu berdentum di dadaku, otakku dan seluruh sel-sel di tubuhku. Akukah itu?

Selanjutnya, ketika kubuka 1 Tawarikh 11: 10-24, tentang Pahlawan-Pahlawan Daud, sekali lagi aku bertanya, akukah salah satunya?

Seharusnya begitu!

TUHAN YESUS KRISTUS telah berjanji menyertai senantiasa sampai kepada akhir jaman (Matius 28:18-20). DIA berjanji akan memberi kuasa menjadi anak-anak Tuhan bagi setiap orang yang percaya dalam namaNya (1 Yohanes 1:12)

Untuk apa semua itu? Cukupkah menyanyi melompat-lompat di gereja, berbahasa Roh, memberitakan Injil, giat melakukan pelayanan ini itu?

Sejujurnya, aku sendiri TIDAK PUAS DENGAN HIDUPKU!

Hanya sampai disinikah kuasa yang terkenal dahsyat itu?

Berdoa bagi orang, dan orang itu sembuh... pernah. Berdoa bagi orang, tetapi dia malah mati,... itupun sering. Merentangkan kekuatan, menjelajah kota bagi Injil Kristus ... pernah.

Ahhhhhh... pasti ada yang lebih hebat dari ini semua. Aku masih ingin menjelajah bukan hanya kota-kota tetapi juga pulau-pulau dan negara-negara lain bagi Injil Kristus.

Seperti janjiNya di penciptaan... bahwa manusia akan beranak cucu dan bertambah banyak. Seharusnya itu terjadi juga pada generasi sekarang!

"Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Tuhanmu, menyertai kemanapun enkau pergi" (Yosua 1:9)

Tidak ada alasan untuk tidak menjadi pahlawan dan pemenang pertandingan!

Yang harus kulakukan sekarang adalah melihat tidak seperti yang kulihat dengan mataku.

Seperti Musa menolak segala kemegahan Mesir, demikian juga seharusnya aku menolak tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan dan menerima tantangan untuk utuh berperang serta menang bagi INJIL KRISTUS!

Akhir kata, sekali lagi kutanyakan itu pada diriku sendiri, "Apakah engkau akan menjadi salah satu pahlawan yang gagah perkasa di hadapan TUHAN itu 'Ik?"

Seperti kalimat yang kusukai dari seorang teman, maka kujawab sama yaitu "ABSOLUTELY YES!!"

Akan kuperjuangkan mahkotaku dan kemenanganku, dengan harga PASTI!

"Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Tuhanmu, menyertai kemanapun enkau pergi" (Yosua 1:9)



0 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP