Tuesday, September 01, 2009

Menjadi Suam...

"Beli'in pizza ya neng... kan hari ini kamu ulang tahun.. sekali-sekali makan dunk..." rengek adikku.

Aku menaruh 2 pan pizza itu dipangkuanku. Perjalanan menuju rumahku memerlukan waktu kira-kira 15 menit dari Pizza Hut itu.

Sepanjang perjalanan aku merasakan dengan jelas panas pizza itu meluntur... pelan tapi pasti. Dari panas... pelan... menuju ke hangat, dan ketika sampai di rumah.. ternyata tak terasa lagi panasnya.


Inikah proses menuju dingin itu? pelan tapi pasti panas itu menurun tanpa terasa. Sama seperti ketika ketika aku menikmati susu coklat kesukaanku. Biasanya aku memegang cangkirnya dengan kedua tanganku merasakan panasnya memudar...

Sekali lagi, itukah proses menjadi dingin?

Seperti kekristenan! Tidak ada proses menjadi dingin dan biasa dengan instant. Ada proses pendinginannya, pelan tapi pasti, lambat namun jelas,... setiap detik, setiap menit... hingga pembekuan terjadi.

"Ik, ada hukum alam yang tak bisa kau cegah... semua panas akan menjadi dingin... semua kekuatan akan melemah... semua pasti akan memudar.. menjadi tua, mengendur, basi..."

Okelah... memang hukum alam seperti itu. Tetapi seperti itu jugakah kehidupan dalam Tuhan?

Pemazmur menuliskan... semakin kuat menghadap Tuhan di Sion..

Lalu, selain itu, adakah contoh orang yang melampaui kekuatan jasmaniahnya? Aku rasa ada! Pasti ada!

Kaleb, aku menemukannya, di Yosua 14:10-11, Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikanNya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk..

Aku percaya, ini bukan hanya soal kekuatan fisik! Tapi keku
atan untuk memegang teguh janji yang diberikan TUHAN! Dan halleluya.. Tuhan menganugerahkan kekuatan fisik yang aku percaya dimulai oleh tetap membaranya kekuatan 'percaya' Kaleb.

Sama seperti yang dituliskan Paulus tentang Abraham di Roma 4:18-22... Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Tuhan ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Tuhan, dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan berkuasa melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Siapa yang bisa menjadi seperti Abraham? Tak tergoyahkan imannya bahkan oleh pengujian terberat! Di bumi ini semua orang meneladani dia sebagai Bapa dari semua orang percaya.

Siapa lagi yang bisa kutemukan? Contoh-contoh tentang wanita luar biasa pun ada, Hana, Sara, Ribka, Rahel? Rahab sang pelacur tapi imannya dikenan Tuhan? Rut, orang asing namun setia kepada TUHAN?

Mereka memegang teguh 'api' percaya dan 'panas' komitmen kepada Tuhan. Mereka mampu melawan hukum alam yang mengatakan semua akan memudar dan membeku.

Akukah orang berikutnya?

I hope so...

Perjalanan hidup yang sedemikian panjang masih menantiku di depan. Setapak demi setapak kulalui dengan penuh ketetapan hati untuk terus berpegang pada janjiNya.

Satu persatu orang kutemui. Tidak pernah ada yang kebetulan dengan mereka semua. Biarlah hatiku tetap terjaga 'murni' dan 'kudus' di hadapanNya, waktu aku membagikan firman, cerita, kesaksian, membangkitkan.

Aku berharap, mereka diberkati olehku. Aku berharap, hidupku yang sederhana bisa menjadi satu warna cerah di kesuaman dunia. Aku berharap, satu titik cahaya kecilku mampu menjadi seberkas sinar di pekatnya kehidupan.

Kehidupan, memang akan berubah dan selalu berubah, suam, beku dan memudar..

Tetapi hanya satu doaku kepada TUHAN KEHIDUPANKU, "biarlah panasku tak menjadi suam... biarlah apiku tak menjadi padam... sampai kuselesaikan panggilanMu di hidupku..."


1 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP