Surat Cinta [yang] Terlambat Dibaca
Hi, ik,pie kbrmu?ak td liat e-mail yg iik krm 2th lalu wkt iik dijkt.ak gak tau trnyt iik krm e-mail it ttg God has a positive answer.shrsny ak tau e-mailmu it 2th yg lalu...
Langsung saja aku cari berkasnya di folder imelku. Dan benar, di tanggalnya tertulis 17 September 2007. Itu waktu aku masih di perantauan... entah lagi ngapain ya waktu itu... he he he.
Langsung saja kubalas dengan sms pula, Oo... Imel yg 2 th lalu itu. Ya aku msh ingat. Wkt itu Ku krm krn aku kepikir trs ttg kamu. Yah, trnyt km di sini malah pkr aku jahat sm km. He he he untung aj aku panjang sbr n rendah hati plus pemaaf... (sedikit lebay..)
Tidak puas dengan sms, tanpa pikir panjang aku langsung menelponnya, untuk menyelesaikan sisa masalah 2 tahun lalu itu...
Bagaimana semua ini bisa terjadi, ada baiknya aku ceritakan semua dengan lebih jelas, sehingga pesan yang kusampaikan ini bisa lebih dimengerti. cieee sok bijaksana yeee...
***
Satu orang sahabatku ini, aku bimbing dari waktu-waktu permulaan ia dilahirkan kembali. Aku ajarkan dia banyak hal dengan tekun dan sabar.
Ketika tahun 2006 aku banyak disibukkan dengan mengikuti kunjungan-kunjungan daerah yang dilakukan oleh para pimpinan baik dalam acara partai politik, Gereja, ataupun orderan bebas. Tetapi aku masih sangat mempunyai banyak waktu untuk berbagi dengannya tentang banyak hal.
Melihatnya bertumbuh dalam segala hal dengan baik, meskipun ada banyak kekurangan yang normal terjadi, sungguh hal yang sangat menggembirakan bagiku. Akupun mulai membawanya ke tingkat tanggung jawab dan pengertian yang lebih besar, yakni mengajarinya memimpin orang berikutnya.
Tiba-tiba, 23 April 2007. Dengan sangat mendadak aku ditugaskan ke Jakarta dengan waktu yang 'sangat tidak bisa dipastikan'. Hatiku sangat berat meninggalkannya, terutama orang baru yang kupercayakan padanya pun masih berusia hitungan minggu.
Aku meninggalkannya dengan 1 orang terbaik, 2 orang yang masih 'ajaib' dan 1 orang yang benar2 baru. Dia sangat marah dengan kepergianku yang extra mendadak itu. Aku tahu itu. Aku berusaha menjelaskan segalanya, tetapi tetap saja hal itu sangat susah untuk dia mengerti.
Setiba di Jakarta, waktukupun dihabiskan oleh urusan2 yang seolah tidak ada habisnya. Dan terbentangnya jarak komunikasi semakin memisahkan kami. Meskipun aku masih terus berusaha menelpon, dan melakukan berbagai usaha, tetapi tetap saja itu berbeda dengan waktu aku masih di Semarang.
Saking marahnya dia, hingga waktu aku 'terkapar' di rumah sakit dengan suksespun dia satu-satunya orang yang tidak mengirimkan sms yang menguatkan atau setidaknya menghiburlah... hingga akhirnya aku lolos dari maut, tetap tidak ada satu kalimatpun yang diucapkan atau dikirimnya.
Hingga, 8 bulan sejak aku pergi dan akhirnya aku pulang untuk sementara waktu. Dia yang pertama kali kucari, dan aku menjumpai wajah yang marah, jengkel, rindu (hallah...), dan entah apalagi.
Hubungan kami membaik, tetapi tetap saja waktu pembicaraan tiba-tiba menyinggung kembali ke saat itu, ada sesuatu yang ‘tidak enak’ dan ‘tidak bisa lepas’. Aku tahu itu belum sepenuhnya terselesaikan.
***
Hingga selasa kemarin itu. Dengan tiba-tiba dia mengirim sms itu. Dan hal yang pertama aku tanyakan melalui telepon yaitu, “Masih marah? Atau sudah benar-benar lepas? Ha ha ha ...”
“Ha ha ha.. terlambat banget ya suratnya. 2 tahun... seandainya saja aku tahu itu 2 tahun lalu, mungkin aku bisa terhindar dari beberapa hal buruk” katanya
“Tapi menurutku, tidak ada sesuatu yang terlambat bagi Tuhan lhoh..” jawabku
“Yups! Benar... karena sebenarnya hari-hari ini pun aku mengalami hal yang sama dengan 2 tahun lalu itu. Kondisinya yang mirip. Dan surat yang terlambat kubaca itu kembali menguatkanku”
“Ha ha ha ha...” kami tertawa bersama
***
Setelah semuanya selesai, aku menyempatkan diri merenung sejenak. Dan aku tersenyum, karena sebenarnya paginya aku sempat juga merenungkan hal ini.
Aku berangkat kerja dengan kaki berat. Jenuh, bosan, dan bercampur aneka rasa. Seolah ada banyak beban pekerjaan yang menggayut di langkahku, dan sempat aku berucap kepada Tuhan, “Kira-kira KAU tahu nggak 'sih apa yang kurasakan saat ini? Kok KAMU nggak kirim-kirim pesan, imel atau apa gitu sih... yang bisa membuatku kembali sedikit bersemangat?”
Pertanyaan konyol memang, dan bodoh!! Tapi aku terbiasa melakukannya... karena itu membuatku lega... ha ha ..
Dan lewat ‘peristiwa kecil’ itu aku kembali disadarkan.
Bukan TUHAN terlambat mengirimkan ‘imelnya’, bukan pula DIA lupa, atau tidak peduli dengan keadaanku. Tapi aku yang terlalu sibuk, terlalu marah, terlalu cuek... sehingga tidak memperhatikan kotak ‘inbox’ di Alkitabku... yang telah berkedip-kedip, pertanda satu surat cinta telah datang dariNYA... (lebay *mode on*)
Aku tidak mau terlambat mengetahui, tidak mau terlambat sadar, tidak mau terlambat membacanya. Karena itu satu bukti tak terbantahkan yang menunjukkan DIA ada, hidup, dan tidak meninggalkanku selamanya________________
BTW, ini sedikit cuilan imel yang kukirim kepada sahabatku itu: God has a positive answer:
You say: "It's impossible"
God says:All things are possible (Luke 18:27)
You say: "I'm too tired"
God says: I will give you rest (Matthew 11:28-30)
You say: "Nobody really loves me"
God says: I love you (John 3:16 & John 3:34 )
You say: "I can't go on"
God says: My grace is sufficient (II Corinthians 12:9 & Psalm 91:15)
You say: "I can't figure things out"
God says: I will direct your steps (Proverbs 3:5-6)
You say: "I can't do it"
God says: You can do all things (Philippians 4:13)
You say: "I'm not able"
God says: I am able (II Corinthians 9:8)
You say: "It's not worth it"
God says: It will be worth it (Roman 8:28 )
You say: "I can't forgive myself"
God says: I Forgive you (I John 1:9 & Romans 8:1)
You say: "I can't manage"
God says: I will supply all your needs (Philippians 4:19)
You say: "I'm afraid"
God says: I have not given you a spirit of fear (II Timothy 1:7)
You say: "I'm always worried and frustrated"
God says: Cast all your cares on ME (I Peter 5:7)
You say: "I'm not smart enough"
God says: I give you wisdom (I Corinthians 1:30)
You say: "I feel all alone"
God says: I will never leave you or forsake you (Hebrews 13:5)
God determines who walks into your life....it's up to you to decide who you let walk away, who you let stay, and who you refuse to let go."
Father, God bless all my friends in whatever it is that you know they may need this day! And may their life be full of your peace, prosperity and power as they seek to have a closer relationship with you. Amen.Make it a Wonderful Day!!
Langsung saja kubalas dengan sms pula, Oo... Imel yg 2 th lalu itu. Ya aku msh ingat. Wkt itu Ku krm krn aku kepikir trs ttg kamu. Yah, trnyt km di sini malah pkr aku jahat sm km. He he he untung aj aku panjang sbr n rendah hati plus pemaaf... (sedikit lebay..)
Tidak puas dengan sms, tanpa pikir panjang aku langsung menelponnya, untuk menyelesaikan sisa masalah 2 tahun lalu itu...
Bagaimana semua ini bisa terjadi, ada baiknya aku ceritakan semua dengan lebih jelas, sehingga pesan yang kusampaikan ini bisa lebih dimengerti. cieee sok bijaksana yeee...
***
Satu orang sahabatku ini, aku bimbing dari waktu-waktu permulaan ia dilahirkan kembali. Aku ajarkan dia banyak hal dengan tekun dan sabar.
Ketika tahun 2006 aku banyak disibukkan dengan mengikuti kunjungan-kunjungan daerah yang dilakukan oleh para pimpinan baik dalam acara partai politik, Gereja, ataupun orderan bebas. Tetapi aku masih sangat mempunyai banyak waktu untuk berbagi dengannya tentang banyak hal.
Melihatnya bertumbuh dalam segala hal dengan baik, meskipun ada banyak kekurangan yang normal terjadi, sungguh hal yang sangat menggembirakan bagiku. Akupun mulai membawanya ke tingkat tanggung jawab dan pengertian yang lebih besar, yakni mengajarinya memimpin orang berikutnya.
Tiba-tiba, 23 April 2007. Dengan sangat mendadak aku ditugaskan ke Jakarta dengan waktu yang 'sangat tidak bisa dipastikan'. Hatiku sangat berat meninggalkannya, terutama orang baru yang kupercayakan padanya pun masih berusia hitungan minggu.
Aku meninggalkannya dengan 1 orang terbaik, 2 orang yang masih 'ajaib' dan 1 orang yang benar2 baru. Dia sangat marah dengan kepergianku yang extra mendadak itu. Aku tahu itu. Aku berusaha menjelaskan segalanya, tetapi tetap saja hal itu sangat susah untuk dia mengerti.
Setiba di Jakarta, waktukupun dihabiskan oleh urusan2 yang seolah tidak ada habisnya. Dan terbentangnya jarak komunikasi semakin memisahkan kami. Meskipun aku masih terus berusaha menelpon, dan melakukan berbagai usaha, tetapi tetap saja itu berbeda dengan waktu aku masih di Semarang.
Saking marahnya dia, hingga waktu aku 'terkapar' di rumah sakit dengan suksespun dia satu-satunya orang yang tidak mengirimkan sms yang menguatkan atau setidaknya menghiburlah... hingga akhirnya aku lolos dari maut, tetap tidak ada satu kalimatpun yang diucapkan atau dikirimnya.
Hingga, 8 bulan sejak aku pergi dan akhirnya aku pulang untuk sementara waktu. Dia yang pertama kali kucari, dan aku menjumpai wajah yang marah, jengkel, rindu (hallah...), dan entah apalagi.
Hubungan kami membaik, tetapi tetap saja waktu pembicaraan tiba-tiba menyinggung kembali ke saat itu, ada sesuatu yang ‘tidak enak’ dan ‘tidak bisa lepas’. Aku tahu itu belum sepenuhnya terselesaikan.
***
Hingga selasa kemarin itu. Dengan tiba-tiba dia mengirim sms itu. Dan hal yang pertama aku tanyakan melalui telepon yaitu, “Masih marah? Atau sudah benar-benar lepas? Ha ha ha ...”
“Ha ha ha.. terlambat banget ya suratnya. 2 tahun... seandainya saja aku tahu itu 2 tahun lalu, mungkin aku bisa terhindar dari beberapa hal buruk” katanya
“Tapi menurutku, tidak ada sesuatu yang terlambat bagi Tuhan lhoh..” jawabku
“Yups! Benar... karena sebenarnya hari-hari ini pun aku mengalami hal yang sama dengan 2 tahun lalu itu. Kondisinya yang mirip. Dan surat yang terlambat kubaca itu kembali menguatkanku”
“Ha ha ha ha...” kami tertawa bersama
***
Setelah semuanya selesai, aku menyempatkan diri merenung sejenak. Dan aku tersenyum, karena sebenarnya paginya aku sempat juga merenungkan hal ini.
Aku berangkat kerja dengan kaki berat. Jenuh, bosan, dan bercampur aneka rasa. Seolah ada banyak beban pekerjaan yang menggayut di langkahku, dan sempat aku berucap kepada Tuhan, “Kira-kira KAU tahu nggak 'sih apa yang kurasakan saat ini? Kok KAMU nggak kirim-kirim pesan, imel atau apa gitu sih... yang bisa membuatku kembali sedikit bersemangat?”
Pertanyaan konyol memang, dan bodoh!! Tapi aku terbiasa melakukannya... karena itu membuatku lega... ha ha ..
Dan lewat ‘peristiwa kecil’ itu aku kembali disadarkan.
Bukan TUHAN terlambat mengirimkan ‘imelnya’, bukan pula DIA lupa, atau tidak peduli dengan keadaanku. Tapi aku yang terlalu sibuk, terlalu marah, terlalu cuek... sehingga tidak memperhatikan kotak ‘inbox’ di Alkitabku... yang telah berkedip-kedip, pertanda satu surat cinta telah datang dariNYA... (lebay *mode on*)
Aku tidak mau terlambat mengetahui, tidak mau terlambat sadar, tidak mau terlambat membacanya. Karena itu satu bukti tak terbantahkan yang menunjukkan DIA ada, hidup, dan tidak meninggalkanku selamanya________________
BTW, ini sedikit cuilan imel yang kukirim kepada sahabatku itu: God has a positive answer:
You say: "It's impossible"
God says:All things are possible (Luke 18:27)
You say: "I'm too tired"
God says: I will give you rest (Matthew 11:28-30)
You say: "Nobody really loves me"
God says: I love you (John 3:16 & John 3:34 )
You say: "I can't go on"
God says: My grace is sufficient (II Corinthians 12:9 & Psalm 91:15)
You say: "I can't figure things out"
God says: I will direct your steps (Proverbs 3:5-6)
You say: "I can't do it"
God says: You can do all things (Philippians 4:13)
You say: "I'm not able"
God says: I am able (II Corinthians 9:8)
You say: "It's not worth it"
God says: It will be worth it (Roman 8:28 )
You say: "I can't forgive myself"
God says: I Forgive you (I John 1:9 & Romans 8:1)
You say: "I can't manage"
God says: I will supply all your needs (Philippians 4:19)
You say: "I'm afraid"
God says: I have not given you a spirit of fear (II Timothy 1:7)
You say: "I'm always worried and frustrated"
God says: Cast all your cares on ME (I Peter 5:7)
You say: "I'm not smart enough"
God says: I give you wisdom (I Corinthians 1:30)
You say: "I feel all alone"
God says: I will never leave you or forsake you (Hebrews 13:5)
God determines who walks into your life....it's up to you to decide who you let walk away, who you let stay, and who you refuse to let go."
Father, God bless all my friends in whatever it is that you know they may need this day! And may their life be full of your peace, prosperity and power as they seek to have a closer relationship with you. Amen.Make it a Wonderful Day!!
3 comments:
Benar, kita saja yang suka alpa mengecek, pdahal jawaban itu sudah tersedia. Intisari yang bagus.
Btw, award itu? Ga usah pusing, ambil aja, ga diterusin juga ga masalah. Yang pengting ... bungkus! Hehehe
Yup mbak sering kali kemarahan menguasai hidup kita sehingga kita gak sadar jika ada cinta yang jauh lebih besar yg Tuhan sediakan....
@Lisna Lina... yaaaa! cintaNya tak terpengaruh oleh apapun juga.. Keren yahhh...
Post a Comment
Post a Comment
Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!