TEGAK!!

Semua orang di dekatku mengatakan aku frustasi dengan pekerjaan!

Mungkin itu 70% benar...

Setiap orang di dekatku merasakan aku mulai depresi di kantor

Mungkin itu 70% benar...

Beberapa orang telah tahu aku hampir mancapai titik jenuh dan merosot ke titik nadir kemajuan karier

Mungkin itu 70% benar...

Aku tak mau munafik, tak mau bertopeng...

Aku tahu dan aku rasakan semua itu mungkin 70% benar

Orang-orang dengan mudah mengatakan;

“Keluar saja dari sana dan dapatkan pekerjaan baru apa susahnya?”

“Kenapa setia dengan bos yang tidak setia dan tidak menghargai kualitasmu?”

“Tuhan mana yang kamu dengar sehingga kamu tetap bertahan? Seharusnya tak perlu Tuhan untuk mengatakan hal itu”

“Menyerah saja, kalau memang kamu sudah ingin menyerah!”

“Katakan aja ‘sorri Tuhan’ dan melangkah pergi. Udah kan?”

“Banyak orang tertarik padamu, mengapa engkau menolak mereka dan memilih semua jalan sulit ini?”

Ya ya ya... semua kata, semua kalimat kurenungkan dan semua dengan mudah bisa kulakukan, SEGERA!!

30% sisanya. Dan 30% itulah yang menyisakan pertanyaan yang tak kupungkiri itu menggangguku...

“Itu benar keinginanmu atau keinginan Tuhan?”

“Apakah Tuhan akan ada di tempat kamu berada nantinya?”

“Apakah engkau menyerah atau Tuhan memang memerintahkanmu untuk menyerah?”

“Benarkah kekuatanmu untuk bertahan dan terus berlari sudah tak lagi tersisa?”

Arrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ....

Lalu, bisikan lembut itu kembali terdengar di ujung sudut hati terdalam;

“Aku besertamu”

“Aku tak meninggalkanmu”

“Lihatlah pada janjiKU”

“Aku memberikan upah kepada orang yang bersungguh hati kepadaKu”

“Upahmu besar di sorga”

“Aku yang memberi kekuatan kepadamu”

“Jangan mengundurkan diri”

Dan... aku terdiam!! Diantara sejuta gejolak pemberontakanku, diantara semilyar hasratku, diantara berjuta bermilyar, keinginan lain di jiwaku, aku....

Masih belum menyerah! Masih belum berhenti! Masih belum terhempas! Aku...

Masih memutuskan untuk kembali berdiri tegap dengan semangat yang tersisa meski itu sangat sangat sangat sangat seujung kuku!!! Tengadahkan wajah! Menantang sejuta kesulitan yang datang!! Aku... masih teringat satu perkataanMu,

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu,

karena besar upah yang menantinya.

Sebab kamu memerlukan ketekunan,

supaya sesudah kamu melakukan kehendak Tuhan,

kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi,dan Ia yang akan datang,

sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman,

dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa,

tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Ibrani 10:35-39

Meski,... aku tak pernah tahu kapan semua tanya, semua janji, semua harap, semua mimpi, TERJAWAB!!!

Karena iman Abraham taat,

ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri

yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya,

lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu

seolah-olah di suatu tanah asing

dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub,

yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar,

yang direncanakan dan dibangun oleh Tuhan.

Karena iman ia juga dan Sara

beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu,

walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia,

yang memberikan janji itu setia.

Itulah sebabnya, maka dari satu orang,

malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar,

seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut,

yang tidak terhitung banyaknya.

Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang

yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu,

tetapi yang hanya dari jauh melihatnya

dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui,

bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

Ibrani 11:8-13