Monday, January 25, 2010

Zona Memori

Pk. 22.30 WIB. Seisi rumah sudah mendengkur. Aku tak bisa tidur. Belum… mungkin itu tepatnya

Aku di masih di depan TV dengan laptop dan Alkitab.

Klik… klik… aku pencet remote dari satu program TV ke program yang lain.


Klik! Film… aku sedang tak berniat untuk menonton film berat

Klik! Sinetron… hah!! Memuakkan!

Klik!! Parodi democrazy… malezzz!

Klik!! Klik!!! Klik!!! Sampailah aku di salah satu siaran Zona Memori. Yah,.. isinya nyanyi – nyanyi begitulah.. lagu kenangan. Emang bukan yang ‘jadul’ banget, karena kebetulan di zona P. Project. Jadi masih nyambunglah dengan jamanku dulu,..

Akhirnya kubiarkan TV di depanku menayangkan acara ini tanpa kupindah-pindah lagi. Alasannya sederhana, “nyanyi-nyanyi.. ga pakai mikir, itu saja”

Aku menyaksikan orang-orang yang asik bernostalgia dengan lagu-lagu yang ditayangkan, terlihat begitu menikmati. Yahhh… rata-rata orang akan seperti itu jika diputarkan lagu atau sesuatu yang membuat mereka teringat kepada masa lalu. Mungkin itu mengingatkan mereka pada hal-hal bagus, indah, atau … apalah.

Ha ha ha… mungkin di sinilah terletak perbedaan antara kebanyakan orang itu denganku.

Aku tak menyukai acara nostalgia, memori, bahkan reuni. Aku tak suka dipaksa untuk mengingat-ingat hal-hal yang telah lalu, apalagi jika hal itu beraroma sesuatu yang ‘busuk’.

Tidak seperti teman-temanku, aku sama sekali tak pernah mencari jadwal reuni, teman-teman lama di Facebook, atau yang serupa itu. Bagiku, membalikkan badan dan melangkah pergi sama artinya tak pernah menoleh ke belakang lagi, termasuk pada memori-memori yang tak penting dan sangat ‘emosional’.

Aku, bagi beberapa orang (terutama perempuan) mungkin terlihat sedikit lebih ekstrim dibandingkan mereka yang kebanyakan begitu senang mengingat segala sesuatu yang dianggap sebagai ‘kenangan bahagia’.

Apa yang terlihat bagiku sebagai sesuatu yang ‘bagus dan menyenangkan’ kemarin, tidak selalu terlihat sama hari ini. Hal itu juga yang seringkali mendorongku membuang hal yang kemarin terlihat ‘berharga’ tetapi ‘tidak berguna’ hari ini, termasuk diantaranya kenangan-kenangan.

“Kalau memang sudah tak berguna ya buang saja...” mungkin itu kalimat singkatnya

Tetapi ada sedikit perbedaan jika hal tersebut adalah ‘pembelajaran berharga’ di kehidupan. Kenangan buruk biasanya tak akan mudah dilepas begitu saja dari otakku. Penyelesaian, pengampunan mungkin sudah kulakukan, dan meskipun sakitnya sudah menghilang, tapi pembelajaran dari kesalahan itu masih tetap melekat erat.

Beberapa memori dan ingatan tentang pembelajaran inilah yang tersimpan rapi di benakku. Ingatan tentang kesalahan, kelalaian, kebodohan, dan juga kemenangan, keberhasilan, kehebatan.

Apa yang pernah membuatku tersungkur dan kalah? Apa yang pernah membuatku nyaris tergeletak tak berdaya di kaki musuh? Apa yang menghancurkanku? Apa yang nyaris membunuh kerohanianku? Apa yang membuatku bangkit lagi? Apa yang membuatku mampu berlari lagi? Apa yang membuatku mampu menegakkan kepala lagi dan akhirnya meraih kemenangan demi kemenangan? Itulah yang tertata rapi di laci-laci jiwaku.

Bagiku, hidup tak surut ke belakang. Meskipun kita bisa belajar daripadanya. Hidup itu, harus terus maju meski apapun yang menghadang di depan. Semua hal yang telah terjadi tak bisa disesali atau bahkan ditangisi berkepanjangan. Kesulitan demi kesulitan, badai demi badai, pengujian demi pengujian pasti akan selalu datang di hidup kita.

Siang akan berganti malam, hujan akan berganti panas, duka akan berganti suka, meski waktunya tak bisa ditentukan, tetapi segala sesuatu akan selalu berganti, dan disinilah aku hidup, di jalan yang telah ditetapkanNya bagiku. Tak akan mudah melewati segala sesuatu di hidup ini. Tapi… ‘toh semuanya memang harus dihadapi.

Mungkin inilah yang membuat aku tak peduli dengan segala sesuatu yang disebut ‘memori’, apalagi yang itu berhubungan erat dengan emosional manusia.

Ha ha ha… sudahlah!

Akhirnya kuganti lagi channel siaran Zona Memori itu dengan film berat soal kokain yang tenggelam di laut Karibia. Petualangan, darah, amarah, dan pertarungan… bagiku itu jauh lebih menarik daripada sesuatu yang bernama ‘memori’ masa lalu.

Pk. 23.30 WIB, kumatikan TV dan laptopku. Have a nice dream everybody… ha ha ha ha

Iik, 24 Januari 2010

0 comments:

Post a Comment

Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!

Radio Worship

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP