Selamat Jalan Kawan...
Bip... bip... bip... **********604 calling
Aku secepatnya ingat no hp tersebut. No yang sangattttttttt lama tidak muncul dilayar hapeku, bahkan sudah kumasukkan dalam folder 'out'
"Tumben..." hanya itu salamku
"Allowwww..Ik.." terdengar suara khas yang kukenal baik di seberang sana.
"Masih hidup lo.... lagi dimana?" tanyaku
"Aku di Jakarta, di apartemen.. sama suamiku..." jawabnya
"Hah!!! Suami? Maksud lo?" tanyaku lagi
"Kan, aku sekarang udah operasi zebra..." jawabnya
"Setannn lo Don!!! Sakit jiwa lo..!" jawabku cepat
"Ya, mau gimana lagi... aku tak bisa memendam hasratku untuk jadi wanita seh..."
***
Seorang teman,sebut saja Doni. baru saja menelpon semalam Pk, 23.00 WIB. Aku mengenalnya beberapa tahun terakhir ini ini. Seorang pria, lumayan kaya, perawakannya, wajahnya, yaaaah bagus, semua di dirinya baguslah dan mantap 'sebenarnya'... banyak orang bisa tertipu dengan
penampilannya, tetapi aku tidak. Dia berbeda dengan semua pria kebanyakan. Ada yang berbeda, dan ternyata benar, orang menyebutnya 'banci'.
Selama beberapa waktu itu, aku selalu memperkatakan dan memberitakan hal yang sama, pertobatan, kembali kepada Tuhan Yesus Kristus, hidup dan mengerjakan panggilanNYa. Karena hidupnya yang sudah sangat jauh dari Tuhan, tersesat, hilang, dan juga banci tak akan masuk surga. No compromised..!!!
Dan aku melihat ada terbuka sejuta kesempatan dia untuk kembali kepada Tuhan dan kepada 'takdir'nya. Anugerah Tuhan tercurah sangat besar, tak terkecuali untuk orang seperti dia. Aku telah melihat banyak orang yang seharusnya tinggal dimusnahkan, namun bisa terlepas, bebas,
bahkan menjadi orang yang luar biasa di dalam Tuhan.
Tapi, apa yang terjadi dengan Doni?
Setiap kali dia hampir mati, terkapar di ICU oleh penyakit lemah jantungnya, selalu aku yang diingatnya. Dan aku 'mungkin' masih terlalu baik hati sehingga selalu mampu bicara lemah lembut dan membangkitkan kembali semangatnya untuk hidup dan berubah. Dan, luar biasanya... setiap kali itu juga Tuhan mengijikan terjadi kesembuhan. Tetapi setiap kali sembuh, dia selalu kembali kepada 'kejahatan dan dosanya' itu. arrrrgggg... menjengkelkan!!!
Hingga, akhirnya semalam... mungkin aku sudah 'mentok', sehingga aku bilang "terserah kamu, masuk neraka or surga, aku nggak mau peduli!! kamu pikir Tuhan Yesus kacungmu, yang bisa seenaknya kamu perintah ini itu kalo kamu butuh! Bersihkan dosaku... udah bersih kamu kotorin
lagi... lalu datang lagi... begitu berulang-ulang... kamu jahat sekali... kau pikir Tuhan bisa kau permainkan seenakmu! Setan ... kau Don!! Aku nggak tahu lagi, masihkah terbuka pintu pengampunanNya bagimu.."
Dia marah dengan ucapanku yang extra kasar dan tidak seperti biasanya! Itu jelas. tapi aku tidak peduli! Sudah cukup dia mempermainkan anugerahNya!
Gagalkah aku? di mata manusia mungkin 'iya', karena tak bisa membawa seorang temannya kepda pertobatan dan Tuhan .
Tapi tidak! karena semua orang wajib mempertanggung jawabkan perbuatannya masing-masing di hadapan Tuhan. Entah itu baik entah itu jahat.
Dia, hanya salah satu teman yang diijinkan Tuhan untuk kukenal di perjalanan hidupku yang panjang. Salah satu teman diantara sekian banyak orang yang harus mendengar tentang pertobatan dan kelahiran kembali. Seorang teman yang harus mendengar tentang adanya tujuan hidup yang lebih mulia dari Sang Raja. Seorang teman yang tidak pernah kebetulan dipertemukanNya denganku. Aku selalu berharap setiap pertemanan yang kubangun dengan orang-orang mampu memberikan arti luar biasa di kehidupannya. Bukan untuk kemegahan manusia, tetapi supaya ada kemuliaan Tuhan yang makin nyata di tengah kehidupan manusia.
Dengan Doni, aku 'sebatas' melakukan bagianku. mengatakan yang harus dia lakukan. Bahkan sudah puluhan kali aku mengulurkan tanganku, sehingga jika dia tidak berani berjalan sendiri, tidak berani melangkah sendiri, setidaknya ada aku sahabatnya, dan juga orang-orang
yang bisa membantu dia.
Tapi, dia tidak pernah menanggapi uluran tanganNya. Sebaliknya, dia tetap menginginkan menjadi seorang 'wanita', hingga malam ini dia bahkan mengaku kalau terakhir ini sudah operasi kelamin segala.
Ahhh... doni, Semoga saja.. suatu saat nanti 'jika masih ada kesempatan dari Tuhan kita Yesus Kristus' kau diberiNya anugerah satu kali lagi... tapi jika tidak,maafkan aku tak bisa lagi membantumu. I'm not your saviour...
Selamat jalan kawan,... akhirnya hanya itu yang bisa kuucapkan.
0 comments:
Post a Comment
Post a Comment
Hi sahabat, tengkyu banget udah mau komentar... ayo semangat!!